Iklan

Kota Aleppo, Suriah Butuh Akses Keluar

Kantor PBB bagi Koordinasi Urusan Kemanusiaan (OCHA) menggaris-bawahi perlunya untuk mendapatkan akses ke bagian timur Kota Aleppo di Suriah, tempat pertempuran masih berkecamuk, kata seorang juru bicara PBB kepada wartawan.

Akses semacam itu penting untuk menyelamatkan nyawa warga sipil yang tidak berdosa, kata Wakil Juru Bicara PBB Farhan Haq dalam taklimat harian pekan ini.

"Akses kemanusiaan yang aman, tanpa halangan dan berkelanjutan ke Kota Aleppo Timur melalui cara paling efektif penting untuk menyelamatkan nyawa dan mengurangi penderitaan," katanya.

OCHA melaporkan kerusuhan berlanjut di Aleppo; serangan udara tidak berhenti terhadap Aleppo Timur dan ratusan mortir serta roket diluncurkan ke Aleppo Barat dalam satu pekan belakangan, sehingga menewaskan dan melukai sejumlah warga sipil, kata Haq. "Rumah sakit juga dilaporkan telah terpengaruh oleh pertempuran tersebut." 

"Akibat penutupan Jalan Castello, akses darat terakhir ke Aleppo Timur, bantuan kemanusiaan dan komoditas tak bisa dikirim," kata Haq, sebagaimana dikutip Xinhua --yang dipantau Antara di Jakarta, Rabu pagi. "Kebebasan bergerak sebanyak 200.000 sampai 300.000 orang yang sangat memerlukan bantuan di Aleppo Timur juga terbatas." Meskipun ada cukup makanan di Aleppo Timur buat sedikitnya 145.000 orang selama satu bulan dan tersedia cukup banyak pasokan medis dasar untuk selama empat bulan, pasokan bahan bakar penting untuk menghasilkan listrik buat instalasi medis, instalasi air dan pabrik roti, katanya.

"Penjatahan pasokan dilaporkan sudah terjadi," kata Haq. "Akses ke makanan segar, termasuk buah dan sayuran, terbatas, menurut laporan. Satu rombongan lintas-perbatasan telah disetujui oleh Pemerintah Suriah." Sebelumnya satu kelompok pemantau baru-baru ini melaporkan militer Suriah telah memutus satu-satunya jalur pasokan gerilyawan di Provinsi Aleppo, dan mengeputng daerah yang dikepung gerilyawan di dalam kota itu, kata.

Pasukan Suriah yang didukung oleh kelompok Hizbullah Lebanon memutus Jalan Castillo di pinggira utara Aleppo, yang sebelumnya menjadi jalur terakhir pasokan gerilyawan yang menghubungkan Aleppo Utara dengan daerah yang dikuasai gerilyawan di dalam kota tersebut.

Akibatnya ialah kabupaten yang dikuasai gerilyawan di bagian timur Aleppo telah sepenuhnya terkepung, kata Observatorium Suriah bagi Hak Asasi Manusia.

Pasukan Suriah telah melancarkan serangan untuk menutup Castillo sejak penghujung Juni.

Tujuan serangan itu ialah untuk mengucilkan kota kecil yang dikuasai gerilyawan di pinggir utara Aleppo dari daerah lain yang dikuasai gerilyawan di dalam Kota Aleppo.

Sepanjang dua pekan pertama Juli, gerilyawan --terutama Front An-Nusra, yang memiliki hubungan dengan Al-Qaida-- telah berulangkali melancarkan serangan untuk mematahkan serangan tentara pemerintah. Tapi mereka gagal mencegah momentum bagi militer Suriah.

Aleppo, yang secara strategis berada di dekat perbatasan dengan Turki, adalah kota terbesar Suriah dan pernah menjadi pusat ekonomi. Kota tersebut telah menjadi titik penting dalam bentrokan antara militer Suriah dan gerilyawan. (BERITA:ANTARA/GAMBAR:)

0 Comments